Belakangan ini banyak orang yang sudah menggunakan teknologi AI sehingga ada dampak negatif serta positif AI, sebelum lebih lanjut membahas dampak yang ditimbulkan dari teknologi ai sebaiknya saya jelaskan terlebih dahulu apa itu AI, kecerdasan buatan (AI) adalah cabang ilmu komputer yang fokus pada pembuatan sistem komputer yang mampu melakukan tugas tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Ini termasuk kemampuan untuk belajar, memecahkan masalah, membuat keputusan, memahami bahasa dan membuat pola. AI mencakup Berbagai macam teknik dan metode, seperti pembelajaran mesin (machine learning), yang memungkinkan sistem belajar dari data dan pengalaman.
kecerdasan buatan (AI) atau kecerdasan buatan, bukan lagi konsep futuristik, melainkan teknologi yang sudah merambah berbagai aspek kehidupan kita. AI telah menjadi bagian yang tak pernah terpisahkan dari berbagai aspek industri, mulai dari kesehatan hingga pendidikan, dan terus berkembang pesat.
SEJARAH AI
Sejarah kecerdasan buatan (AI) atau kecerdasan buatan merupakan catatan panjang mengenai bagaimana manusia berusaha menciptakan mesin yang dapat meniru kecerdasan manusia. meskipun istilah “kecerdasan buatan” baru digunakan secara formal pada abad 20, ide tentang mesin cerdas sudah lama ada dalam sejarah peradaban manusia. konsep Ai dihilangkan dari beberapa gabungan bidang matematika, filsafat, logika, ilmu komputer, dan neurologi yang berkembang secara bertahap.
Jauh sebelum komputer ditemukan, para filsuf telah membayangkan kemungkinan adanya intensitas buatan yang mampu berpikir. pada abad ke 4 SM, Aristoteles mengembangkan logika silogistik, yang menjadi dasar dari pemikiran algoritmis modern. di era abad pertengahan dan renaisans, muncul mesin mekanik otomatis yang dirancang untuk meniru gerakan manusia atau hewan. Meskipun bersifat mekanistik, robot menampilkan seberapa besar ketertarikan manusia terhadap ide sehingga menciptakan kecerdasan buatan.
Perkembangan yang sangat signifikan menuju AI modern terjadi pada abad ke 20, seiring kemajuan dalam matematika, logika simbolik, dan teknik pemrosesan data. Tokoh yang menjadi kunci dalam fase awal ini adalah Alan Turing. seorang matematikawan inggris yang pada tahun 1950 menulis artikel “ mesin komputasi dan kecerdasan” dalam tulisan tersebut, ia mengajukan pertanyaan mendasar: “dapatkah mesin berpikir?” dan memperkenal yang kini dikenal sebagai tes turing sebagai kriteria untuk menilai kecerdasan mesin (turing195o).
istilah kecerdasan buatan atau yang biasa di sebut AI ini pertama kali diperkenalkan secara formal oleh john McCarthy, seorang ilmuwan komputer dari dartmouth collage, pada tahun 1956. ia menyelenggarakan proyek penelitian musim panas dartmouth tentang kecerdasan buatan, sebuah konferensi yang dihadiri oleh para ilmuan terkenal seperti marvin minsky, nathaniel rochester, dan claude shannon. Dalam proposal konferensi tersebut, McCarthy mendefinisikan AI seperti “ilmu dan teknik pembuatan mesin cerdas” (McCarthy et al., 1955). Adanya konferensi ini bisa dianggap sebagai titik awal kelahiran bidang teknologi AI sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Setelah konferensi dartmouth, AI mengalami perkembangan pesat. berbagi program komputer yang berhasil di kembangkan untuk menyelesaikan masalah logika dan matematika dasar. contohnya adalah logic theorist (1959) oleh allen newell dan herbert simon, serta general problem solver (1957). Pada masa ini, para peneliti percaya dan yakin bahwa dalam waktu singkat, mesin (AI) dapat menyaingi kecerdasan manusia. Namun optimisme ini tidak sepenuh kenyataannya. Banyak beberapa tantangan teknik yang belum dapat diatasi, seperti adanya keterbatasan memori komputer, kurangnya beberapa data, dan sangat rendahnya kekuatan komputasi. akibatnya, AI mengalami stagnasi atau kurang berkembang pada akhir tahun 1960 an hingga 1970 an, masa yang dikenal sebagai “ Al winter” pertama.
AI kembali mendapat perhatian pada awal tahun 1980 dan dengan munculnya sistem pakar (expert system), yaitu program komputer yang dirancang untuk meniru kemampuan pengambilan keputusan seorang manusia dalam bidang tertentu. sistem seperti MYCIN dalam bidang medis dan XCON di industri komputer menunjukkan bahwa AI memiliki potensi komersial yang nyata. Meski demikian, sistem pakar sangat bergantung pada aturan eksplisit (rule based), sehingga kurang fleksibel dalam menangani data baru. ketika biaya pengembangan meningkat dan hasilnya tidak sesuai harapan, industri kembali kehilangan minat. Hal ini memicu gelombang ke dua “Al Winter” pada akhir tahun 1980an hingga awal tahun 1990an.
Kebangkitan AI secara substansi terjadi di pertengahan tahun 1990an hingga kini, didorong oleh tiga faktor utama: (1) pertumbuhan eksponensial kapasitas komputasi, (2) ketersediaan data besar (big data), dan (3) kemajuan dalam algoritma pembelajaran mesin (machine learning). salah satu pencapaian penting dalam sejarah modern AI adalah kemenangan deep blue (IBM) atas juara catur dunia Garry kasparov pada tahun 1997. namun, menampilkan AI terbesar datang dari kemajuan deep learning, khususnya penggunaan jaringan syaraf tiruan berlapis lapis (deep neural network). Teknologi ini memungkinkan komputer mengenali gambar, suara, dan bahasa dalam akurasi tinggi.
pada tahun 2012, sebuah saraf buatan dari tim google X berhasil mengidentifikasi gambar kucing dari kumpulan video youtube tanpa di beri label sebelumnya menjadi bukti kekuatan unsupervised learning. Kemudian, pada tahun 2016 sistem AlphaGo yang dikembangkan oleh deepmind (anak perusahaan google) mengalahkan juara dunia permainan Go yang dianggap kompleks oleh catur dalam hal kemungkinan gerakan.
Saat ini, AI menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari seperti asisten virtual (siri, alexa, Chat GPT), rekomendasi konten (netflix, spotify), deteksi wajah, penerjemah otomatis, dan mobil otonom adalah hasil dari beberapa evolusi AI selama lebih dari setengah abad. Dalam bidang pendidikan, AI dimanfaatkan untuk sistem pembelajaran adaptif, penilaian otomatis, analisis perilaku belajar, hingga penyediaan umpan balik personalisasi. Kebangkkitan AI generatif seperti GPT (generative pre-trained transformator) dan text to image AI (seperti DALL-E) semakin memperluas cakupan pemanfaatan AI dalam bidang kreatif, penulisan, desain, dan pengembangan konten digital.
Dampak AI
sebelum berdampak negatif nya AI juga memiliki banyak manfaat untuk memudahkan kebutuhan sehari-hari manusia berikut adalah contohnya:
- peningkatan produktivitas dan efisiensi
teknologi AI dapat mengotomatisasi atau mengerjakan tugas-tugas yang rutin dan membosankan memungkinkan manusia fokus pada pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, memikirkan strategi, dan interaksi sosial yang lebih kompleks, serta meningkatkan efisiensi operasional di berbagai sektor industri.
- kemajuan di bidang kesehatan
Teknologi AI dapat membantu dalam mendiagnosis penyakit dengan lebih cepat dan akurat, dapat mengembangkan obat baru, dan memberikan perawatan yang lebih personal berdasarkan data pasien.
- dapat menjadi asisten pribadi dan komunikasi
AI mendukung pengembangan asisten virtual yang dapat memahami perintah suara dan membantu pengguna dalam berbagai tugas sehari-hari.
- dapat meningkatkan keamanan siber
AI dapat digunakan untuk menganalisis pola dan mendeteksi anomali, yang sangat membantu dalam meningkatkan keamanan cyber dan melindungi sistem dari ancaman.
- inovasi dan otomotif transportasi
Pengembangan AI memungkinkan terciptanya kendaraan otonom dan sistem transportasi yang cerdas, serta meningkatkan keamanan dan efisiensi perjalanan, contohnya pada teknologi seperti Tesla Autopilot.
Teknologi AI selain memiliki dampak positif Teknologi AI juga memiliki banyak dampak negatif yang dapat merugikan banyak kegiatan manusia baik dalam bidang ekonomi maupun bidang sosial, berikut adalah dampak negatifnya.
Dalam Kehidupan Sosial dan Ekonomi
- Banyaknya Pengangguran dan Ketidaksetaraan : Otomatisasi AI dapat menggantikan pekerjaan manusia, terutama tugas-tugas rutin, yang menyebabkan beberapa gangguan struktural dan juga dapat menyebabkan meningkatnya kesenjangan ekonomi.
- Bias Algoritma : AI dapat menunjukkan bias yang berasal dari data pelatihan, yang dapat menghasilkan keputusan yang tidak adil dan diskriminatif .
- Ketergantungan dan Penurunan Keterampilan : Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi AI dapat mengurangi kemampuan manusia untuk berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara mandiri.
Dalam Privasi dan Keamanan:
- Ancaman Privasi Data : AI memerlukan data besar, sehingga meningkatkan risiko kebocoran atau perlindungan informasi pribadi.
- Pengembangan Senjata : Ada kekhawatiran yang sangat dalam tentang penggunaan AI dalam pengembangan senjata otonom yang dapat meningkatkan konflik.
- Penggunaan Jahat : AI dapat disalahgunakan untuk membuat konten palsu seperti deepfake untuk pemerasan atau pencemaran nama baik dan juga bisa di pakai untuk penipuan sehingga dapat merugikan sang korban
Dalam Etika dan Kemanusiaan:
- Kurangnya Kreativitas dan Empati : AI tidak dapat sepenuhnya menggantikan beberapa aspek kreativitas, emosi, dan empati manusia dalam pengambilan keputusan tetapi manusia terkadang menggantungkan itu semua ke teknologi AI.
- kesulitan Memahami Keputusan AI : Keputusan yang dibuat oleh sistem AI seringkali sulit dipahami oleh manusia, sehingga terkadang kita bisa salah paham.
- Masalah Etika : Terkadang teknologi AI Muncul pertanyaan etis kompleks terkait kepemilikan data, tanggung jawab atas kesalahan AI, dan dampak pada nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam lingkungan
- konsumsi energi dan udara tinggi: infrastruktur AI dan pusat data sangat membutuhkan konsumsi energi dan udara sangat besar, berkontribusi pada masalah lingkungan seperti krisis udara yang sangat besar, berkontribusi pada masalah lingkungan seperti krisis air bersih.
Itulah beberapa dampak yang bisa ditimbulkan dari munculnya teknologi ai, selain itu ada dampak yang ditimbulkan dari adanya teknologi ai, ada juga beberapa studi kasus yang ditimbulkan dari teknologi kecerdasan buatan (AI), inilah beberapa studi kasus yang ditimbulkan di lingkungan sekitar saya
yang pertama, saya sering kali menemukan para guru guru di sekolah saya menggunakan teknologi ai untuk mempermudah mereka untuk membuat soal maupun mengoreksi tugas siswa yang ada di sekolah, mereka juga sering memakai teknologi ai untuk mempermudah proses mengajar para guru
yang kedua, di sekolah saya juga sering kali melihat beberapa teman saya menggunakan teknologi ai untuk membantu mereka dalam mengerjakan tugas, sering kali para siswa di sekolah saya menggunakan teknologi ai untuk mencari referensi buat tugas yang akan mereka kerjakan
yang ketiga, sekarang banyak sekali menemukan banyak sekali orang di sekitar saya menggunakan teknologi ai untuk membuat video maupun foto foto untuk pembelajaran, selain foto foto maupun video video tersebut di guunakan untuk pembelajaran mereka juga sering menyalahgunakan teknologi ai untuk hal hal yang negatif seperti membuat foto yang tidak senonoh sampai membuat pornografi di teknologi ai.
Artikel ini memberikan gambaran tentang pentingnya pemahaman terhadap masalah yang ditimbulkan oleh teknologi kecerdasan buatan. saya sungguh berharap kalian semua dapat mengambil pelajaran dari informasi yang disampaikan dan memperaktekan ide-ide yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kesadaran yang lebih mendalam, kita bisa bersama-sama berkontribusi untuk menggunakan teknologi AI dengan baik dan benar.
Dengan melihat kembali poin-poin yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Oleh karena itu, setiap tindakan yang kita lakukan, sekecil apa pun, memiliki dampak yang lebih besar di masa depan. Mari bersama-sama berkomitmen untuk membuat perbedaan positif, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
oleh: anisah nur fadilah