Di era digital sekarang, teknologi media berperan penting dalam menyebarkan informasi dan pengetahuan, yang termasuk literasi keuangan. Literasi keuangan juga mengacu pada kemampuan individu dalam mengelola, dan mengambil keputusan yang terkat keuangan sendiri maupun usaha. Zaman sekarang literasi sangat rendah dan lemah dan sering kali menjadi penyebab ekonomi menurun, seperti kesulitan mengatur uang,terjebak dalam perutangan, atau tidak memiliki rencana untuk keunagan dalam jangak panjang. Melalui teknologi media ini, informasi keuangan bisa diakses lebih cepat dan mudah sehingga mampu melampaui kepada masyarakat luat tanpa menggunakan batasan geografis.
Pengertian Literas keuangan
Literasi keuangan digital adalah pengetahuan suatu teknologi dalam pengelolaan keuangan yang baik agar dapat masa depan yang baik dan bisa memberikan kepada para masyarakat untuk meberi tahu kan cara untuk mengelola keuangan yang benar dan membaca atau berliterasi keuangan Teknologi yang dipergunakan yaitu web based atau mobile based, dengan target masyrakat underbanked dan unbanked.
Namun, karena teknologi semakin berkembang pesat, dan banyak kemudahan yang harus ditawarkan, literasi keuangan digital sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat indonesia. Kita harus paham dalam cara menghasilkan, menggunaka, menyimpan dan melindungi uang agar kebutuhan saat masa depan nanti dapat terpenuhi apa yang kita ingin kan.
Entah dengan aplikasi lembaga jasa keuangan ataupun lewat aplikasi yang dimiliki oleh e-commerce yang memberikan jasa layanan keuangan ataupun usaha teknologi finansial (fintech).
Berkat beragamnya metode pembayran yang saat ini sudah tidak lagi secara tunai, melainkan harus dengan non tunai atau bisa disebut cashless. Hal ini dapat membuat banyaknya perubahan pada kebiasaan dimasyarakat dan memberikan dampak positif berupa terpenuhinya segal sesuatu secara online.
Manfaat Literasi Keuangan Digital
Nyatanya, Literasi keuangan digital atau biasa disebut digital financial literacy (DFL) benyak memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses pelayanan keuangan tanpa harus datang secara fisik.
Oleh karena itu, masyarakat sangat memperlukan diri dengan menguasai literasi keuangan secara baik. Nah, dengan memahami literasi keuangan digital lebih mendalam, akan ada sejumlah manfaat yang akan masyarakat peroleh, diantara lain yaitu:
Perubahan Dalam Jangka Panjang
Perubahan dalam segi metode pembayaran yang sekaran ini banyak disediakan oleh beragama jasa keuangan. Membuktikan bahwa kegiatan literasi digital dapat bertahan dalam jangakwaktu yanga sangat lama dan panjang.
Selain itu, dengan mempersiapkan diri dengan keterampilan literasi keuangan digital, jangan lupa juga untuk memperhatikan pemilihan layanan digital yang akan digunakan dimana aja.
Membantu Pekembangan Layanan Jasa dan Produk
Mampu membantu perkembangan layanan jasa produk untuk memilih produk keuangan yang baik dan benar, serta memahami konsep dasar untuk layanan tersebut.
Kedepannya, satu persatu lembaga jasa keuangan akan dimulai untuk menciptakan sebuah metode pembayran sampai pelayanan secara digital. Hal tersebut, secara tidak langsung dapat memnghemat biaya operasi pula.
Mempermudah Transaksi Keuangan
Berkat perkembangan dunia digital yang semakin pesat dan pasif saat ini, segala kegiatan, pekerjaan, maupun usaha menjadi lebih termudahkan dan dengan hadirnya bantuan teknolgi.
Sehubungan dengan hal tersebut, literasi keuangan digital merukan salah satu bentuk perkembangan dunia digital yang memberikan manfaat kemudahan bagi siapa pun dalam menerapkan transaksi keuangan hanya dengan web based atau mobile based.
Mendorong Inklusi keuangan
Literasi keuangan dgital ialalh layanan yang bisa memberikan kemanfaatan dalam mendorong terjadinya inklusi keuangan masyarakat dengan sangat mudah dan cepat.
Berkat mengkases layana ataupun produk jasa keuangan dgital, enath melalui aplikasi seperti e-wallet, m-banking , hingga e-commerce. Hal ini masyarakat harus bisa menjaga keuangan yang baik dan mereka harus bisa mendorong inklusi keuangan pada saat ini dan seterusnya nanti.
Nah, dengan ini kita tau bagian mana yang harus kita tau dan di pahami dan mengerti tentang pengertian literasi keuangan masyarakat pada media sosial dengan baik dan benar
Situasi Literasi Keuangan Di Indonesia: Data dan Fakta
Indek literasi keuangan nasional 2024 tercatat yaitu 65,43%, sedangkan insklusi keuangan mencapai 75,02% Namun , literasi keuangan digital terlalu rendah saat itu, hanya mencapai 25% pada tahun 2022 dan baru naik kembali menjadi 49-50% pada tahun 2024 kemarin.
Di kalangan remaja sekarang sudah jarang sekali untuk membaca/ berliterasi dimana pun dan rata-rat sekarang remaja 70% lebih ke game online dari pada literasi nya maka dari situ kalngan remaja sangat lemah dalam berliterasi. Kesenjangan ini dapat kita buat siklus literasi yang baik agar kalangan remaja dapat membaca dimanapun dan kapan pun dengan lewat internet atau pun lapto DLL. maka dari situ kita harus memahamoi tentang kemampuan masyarakat yang dimana mendapatkan layanan membaca agar bisa melampaui akses mana pun.
Peran Teknologi Media Literasi Keuangan
1. Akses Informasi Yang Cepat Dan Luas
Media digital seperti situs web,blo, maupun youtube, hingga media sosial menyediakan berbagai video konten edukasi keuangan. Masyarakat dapat mempelajari topik untuk pengelolaan keuangan, investasi, asuransi, hingga perencanaan keuangan pensiun sangat cepat dan mudah.
2. Konten Edukasi yang Interaktif
Platform seperti instagram, tiktok, atau youtube agar memudahkan penyampaian materi keuangan melalui infografis, video singkat, animasi. Konten visual atau audioyang dapat menarik membuat materi keuangan yang biasanya rumit menjadi lebih mudah dan cepat dipahami.
3.Aplikasi Keuangan Pribadi
Aplikasi pencatatkeuangan, perencana anggaran, dan paltform investasi online untuk membantu masyarakat mempraktikan langsung pengetahuan keuangan. Teknologi ini tidak bisa memberikan informasi, tetapi juga bisa membimbing pengguna membuat keputusan finansial yang sangat tepat.
4. Komunitas Online dan Forum Diskusi
Media teknologi saat ini memungkinkan untuk terbentuknya komunitas online, yang di mana masyarakat dapat bertukar informasi, pengamalan, dan ntips terkait pengelola keuangan. Hal ini dapat kita membantu para pelajar agar bisa saling membantu dan mendukung sesama lain walaupun dia sedikit susah untuk dalam mata pelajaran mana pun.
Inisiatif dari Media Massa
Edukasi Melalui Berita: Media massa berperan sebagai Duta Literasi Keuangan menyajikan berita artikel yang mendidik tentang pentingnya pengelola keuangan yang baik dan benar.
Kampanye Kesadaran: Banyak organisasi dan lembanga keuangan yang bekerja sama dengan media untuk meluncurkan kampanye kesadaran yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat.
Tantangan dalam Meningkatkan Literasi Keuangan
misinformasi : Salah satu tantangan utama adalah adanya informasi yang salah atau menyesatkan yang beredar di media sosial, yang dapat membingungkan masyarakat.
Keterbatasan Akses: Meskipun teknologi media telah meningkatkan aksesibilitas, masih ada segmen masyarakat yang tidak memiliki akses internet yang memadai, sehingga mereka tertinggal dalam literasi keuangan.
Dampak Positif Teknologi Media Terhadap Literasi Keuangan
Peningkatan Kesadaran Finansial: Masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menabung, berinvestasi, dan menghindari utang konsumtif.
Kemudahan dalam Pengambilan Keputasan: Informasi yang mudah diakses dan dapat membantu individu membandingkan produk keuangan seperti tabungan, kredit, dan investasi.
Pemerataan Edukasi Keuangan: Teknologi media dapat menjangkau daerah terpencil sehingga mengurangi kesenjangan literasi keuangan antar wilayah.
Meningkatkan Partisipasi Finansial: Banyak orang mulai berani membuka rekning digital, investasi reksa dana, atau membuang malalui aplikasi karena edukasi yang mereka lihta di media.
Transparansi dan Kesadaran Fniansial: Teknologi menyediakan simulasi keuangan (kalkulator investasi, budgeting apps) yang membantu masyarakat mengelola keuangannya lebih baik.
Tantangan dan Risiko
Meskipun memberikan banyak manfaat, penggunaan dalam teknologi media dalam literasi keuangan memiliki tantangan juga yaitu:
Informasi Tidak Akurat atau Hoaks: Banyak konten keuangan yang tidak melalui verifikasi, sehingga berpotensi menyesatkan.
Overload Informasi: Terlau banyak sumber yang dapat membuat masyarakat bingung menetukan informasi yang benar.
Risiko Penipuan Online: Teknologi juga dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan berkedok investasi.
Kesenjangan Digital: Tidak semua masyarakat bisa mengakses teknologi (misalnya di desa atau kalangan usia lanjut).
Peluang
Kolaborasi pemerintahan, Lembaga Keuangan, dan media untuk kampanye literasi keuangan .
Inovasi aplikasi edukasi keuangan berbasis game (gamification).
Meningkatkan literasi keuangan generasi muda sejak dini memulai konten edukatif di media sosial.
Strategi Optimalisasi Teknologi Media untuk Literasi Keuangan
| Strategi | Penjelasan |
| Digital Literasi | Edukasi masyarakat untuk memverifikasi akun resmu fintech/OJK mengidentifikasi hoaks, dan menggunakan autentikasi ganda |
| Kolaburasi multistakeholder | Pemerintah (OJK, Kominfo), fintech, media massa, univesritas bekerja sama menyapaikan informasi yang benar dan menarik. |
| Platform hybrid edukasi | Kombinasi video singkat e-book interaktif, aplikasi game edukasi (contoh: Smart Digital Indonesia) |
| Target kelompok usia spesifik | Masuklah modul ke kurikulum sekolah/mahasiswa; menggunakan bahasa dan media sesuai dengan gen Z dan milenial |
Contoh Nyata dan Capain
- Kampanye video pendek oleh Ada kami yang selalu mengajarkan memilih fintech legal dan sangat aman.
2.Program Digination danSmart Digital Indonesia yang meyensar para mahasiswa yang aktif dan yang berteknologi di berbagai kota (UNISBA Bandung, Universitas Makassar).
3.Portal edukasi OJK dan e-book yang tersedia untuk umum melalu internet .
Tabel Data Literasi & Inklusi Keuangan Masyarakat Indonesia
| Tahun | Teknologi media dominan | Indeks Literasi Keuangan (%) | Indeks Inklusi Keuangan (%) | Keterangan |
| 2003 | Media cetak & TV | 20%* | 40% | Survei Bl awal,literasi masih remdah |
| 2013 | Internet &awal media sosial | 21,84% | 59,74% | Survei nasional OJK pertama |
| 2016 | Media sosial & fintech awal | 29,66% | 67,82% | Edukasi keuangan mulvia aplikasi &kampanye digital |
| 2019 | Youtube, Instagram, webiner | 38,03% | 76,19% | Literasi keuangan naik pesat, fintech makin populer |
| 2022 | Tiktok, podcast, finansial | 49,68% | 85,10% | Edukasi lewat konten digital singkat & interaktif |
| 2025 | Al, chatbot finansial, aplikasi edukasi interaktif | 55-60% | 90% | Diprediksi semakin naik dengan teknologi AI & personalisasi |
Peluang yang Bisa Dikembangkan
Kolaborasi Multi Pihak: pemerintah, lembaga keuangan , dan influencer dapat bekerja sama membuat kampanye literasi keuangan.
Gamifikasi Edukasi Keuangan : penggunaan aplikasi berbasi game untuk membuat masyarakat tertarik belajar finansial.
Edukasi Keuangan Sejak Dini: media bisa menjadi sarana untuk literasi keuangan bagi siswa dan mahasiswa.
Peningkatan Inklusi Keuangan: semakin banyak masyarakat yang terhubung dengan sistem keuangan formal.
Bentuk – Bentuk Teknologi Media dalam Literasi keuangan
1. Media Sosial
Media sosial seperti Youtube,Instagram, dan Facebook kini digunakan untuk menyebarkan kontena yang beredukasi keuangan. Konten ini bisa berupa video pendek, infografis, atau cerita -cerita yang pengalaman pribadi mengenai menabung, investasi, dan mengelola keuangan. Untuk penyampaian yang sederhana dan visual mempermudah masyarakat, termasuk generasi muda sekarang, untuk memahami topik yang kompleks.
- Aplikasi Keuangan Digital
Aplikasi e-wallet, mobile banking, dan aplikasi budgeting membantu untu masyarakat memantau pengeluaran, mengatur anggaran, menabung, dan berinvestasi. Fitur seperti notifikasi pengingat pengeluaran dan laporan keuangan otomatis mambuat masyarakat lebih disiplin dalam mengelola keuangan.
- Fintench (FinancialTechnology)
E-wallet (OVO,Gopay,Dana,dan Shopeepay): memudahkan para masyarakat untuk bertransaksi dan memberi laporan keuangan dalam pengeluaran. Mobile banking juga memberikan kita fitur tabungan otomatis dalam transfer, dan laporan keuangan. Budgeting Apps juga dapat membantu masyarakat dalam mengatur keuangan anggaran, mencatat pengeluaran, dan pengeluaran keuangan.
- Platform Edukasi Online
Mendapatkan kursus daring seperti ruang guru, zenius, dll Dan belajar tentang berbagai banyak hal seperti webinar, podcast, dan artiekl di situs keuangan
Dampak Jangka Panjang
- Masyarakat lebih mandiri secara faninsial
- Mengurangi kasus penipuan investasi
- Ekonomi rumah tangga lebih stabil
- Pertumbuhan inklusi keuangan meningkat
- Mendukung pertumbuhan ekonomi sosial
Kesimpulan
Teknologi media zaman sekarang memiliki peran untuk dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Akses dalam indormasi itu sangat luas, cepat, dan mudah maka masyarakat mudah untuk mengakses untuk mengelola keuangan. Namun, akan ada resiko yang tidak bisa diabaikan, sperti penyebaran informasi yang tidak benar, serta keamanan data, dan kesenjagan digital. Denagna pengelola yang baik dan benar, teknologi media yang harus di perhatikan itu insturmen efektef untuk menciptakan masyarakat pintar, mandiri, dan siap untuk mengahadapi teknologi untuk zaman sekarang.